JEMBER - Program Bupati Jember Hendy Siswanto untuk mengangkat kopi Jember disambut antusias oleh petani dan penggiat kopi Jember, kegembiraan tersebut dapat dimaklumi mengingat selama 2 tahun ini cita-cita tersebut selalu kandas, karena tidak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jember ini.
Padahal di Jember punya Pusat Penelitian (Puslit) kopi dan kakao, ada banyak akademisi perguruan tinggi, hamparan perkebunan kopi rakyat sangat luas dan ditanam klon kopi Robusta terlengkap tapi terasa aneh, jika penguasa daerah tidak bisa mengangkat potensi kopi Jember.
Kalau ngomong soal kopi kita kalah branding dengan Kabupaten tetangga kata Sujatmiko sebagai Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Jember dalam temu penggiat kopi di Kedai 45 hari Jumat, 23-4-2021.
Lebih jauh keinginan Bupati Hendy Siswanto menjadikan Jember Pusat Kopi Robusta Nasional disambut antusias, optimisme melalui geliat para petani/ penggiat kopi melakukan koordinasi dan konsolidasi pembentukan kelembagaan ekonomi petani di tingkat basis.
Pada pertemuan di Kedai 45 telah disepakati pembentukan Koperasi Petani Kopi Jember sebagai wadah pembinaan dan pengembangan usaha petani kopi yang dilandasi prinsip dari, oleh dan untuk kesejahteraan bersama.Demikian disampaikan Ahsin Kusuma sebagai Ketua Koperasi.
Sedangkan Ustadz Jatmiko sapaan mantan Dirut PDP Kahyangan ini menjelaskan bahwa Bank Indonesia, Puslit Koka, Akademisi dan Bupati siap suport kita, bahkan pada tahun ini Jember dikukuhkan sebagai Pusat Kopi Robusta Nasional. Kami sudah siapkan kegiatan festival kopi dan busines matching dengan melibatkan para stakeholders terkait.
Lebih lanjut dia minta kepada penggiat kopi untuk menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan terkait dengan pembinaan budidaya yang baik, pengolahan panen pasca panen, sarana prasarana, permodalan dan menjaga dari rusaknya agro ekosistem yang bisa berdampak pada kekhasan kopi bahkan pada kerawanan bencana alam kata Sujatmiko, yang juga aktifis Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (Fordas) ini.
Sebelum acara ditutup dengan buka puasa bersama di Kedai 45 diserahkan hasil Uji Citarasa Kopi (UCK) yang difasilitasi BI kepada Kasim, Bustom, Donny, Surianto, Gede, Bagus, Shidqi, Rifki dkk mewakili 13 kecamatan penghasil kopi, Skore mereka rata-rata diatas 80 sesuai hasil dari Puslit Koka Jember. (Siswandi)