JEMBER - Untuk mencegah pencemaran air dan mengurangi bau busuk disepanjang aliran sungai, Selasa (22/03/22) pukul 16.00 WIB, sebanyak 30 anggota Korp Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember menuangkan 50 Liter Eco Enzyme yang dibuatnya sendiri dari bahan limbah organik.
Satu persatu, relawan menuangkan cairan eco enzyme yang ada di botol ke aliran sungai bedadung dengan harapan mengurangi pencemaran air dan tidak menimbulkan bau. “Ini untuk menjernihkan air yang keruh dan tidak berbau, ” kata Firdaus Amalia, ketua KSR Universitas dr Soebandi.
Tak hanya relawan PMI Jember saja yang turut serta dalam kegiatan tersebut, ibu rumah tangga beserta satu putranya turut serta dalam kegiatan tersebut dengan menuangkan 15 liter eco enzyme yang ditempatkan pada sebuah galon bekas air mineral.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semarang Banjir, Kemana Anies?
|
“Kegiatan ini dalam rangka World Water Day atau Hari Air Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret dengan tujuan menarik perhatian publik pada pentingnya air bersih serta penyadaran untuk pengelolaan sumber air bersih yang berkelanjutan, ” tambah Amalia.
Eco enzyme yang dituangkan tersebut dibuat dari berbagai berbagai bahan organik seperti kulit buah buahan yang masih segar dan sayuran yang belum mengalami pembusukan. Dan untuk bisa menjadi eco enzyme, dibutuhkan proses fermentasi selama tiga bulan dengan diberi bahan tambahan gula merah.
“Mungkin secara kuantitas dan kualitas belum berimbang dengan debet air Sungai bedadung yang cukup besar ini, namun harapan besarnya adalah bagaimana masyarakat bisa tergerak untuk melakukan hal yang sama, pertama ikut mengurangi polusi di air yang digunakan sehari hari dan juga mengurangi limbah sampah minimal di rumah kita sendiri, ” kata Elvana Kusdijanto, Kabid Pelayanan Markas PMI Jember.
Cairan eco enzyme tersebut efektif juga dituangkan pada air yang menggenang seperti kolam, rawa dan selokan karena dapat mengurangi polutan di air, tidak keruh dan mencegah dampak bau akibat air yang kotor.