JEMBER - Upaya penanganan Penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten Jember terus dilakukan secara masif dalam mencegah penyebaran wabah, seperti yang dilakukan di Wilayah Koramil 0824/10 Mumbulsari, Babinsa melakukan pendampingan sosialisasi dan pengobatan pencegahan terhadap sapi yang terindikasi suspek PMK.
Baca juga:
Polres Pamekasan Rutin Gelar Operasi Yustisi
|
Tampak pada pemantauan kami ada Babinsa Serka Junaidi yang sedang melakukan pendampingan terhadap pengobatan sapi terindikasi PMK dengan mulut berlendir terus menerus, milik pak Iren alamat RT. 001/007 Dusun Krajan Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember, yang memiliki 4 ekor sapi.
Hadir pada kesempatan tersebut drh Suwono, yang pemeriksaan dan pengobatan, selanjutnya memberikan sosialisasi kepada pemilik dan masyarakat terkait langkah-langkah yang harus dilakukan.
Danramil 0824/10 Mumbulsari Kapten Arm Hendra Faizar, saat kami wawancarai pada Jum'at 24/06/2022 menyatakan, bahwa kegiatan tersebut dalam rangka membantu pendampingan petugas Dinas Peternakan yang sedang melakukan monitoring terhadap sapi yang sedang terindikasi suspek PMK.
Kepada masyarakat juga kita sosialisasikan antisipasi penyebaran dengan tidak mengunjungi sapi yang sehat, melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak terutama sapi. Jelas Danramil.
Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, saat di konfirmasi menyatakan, bahwa wabah PMK ini menjadi atensi khusus mengingat Kabupaten Jember sekarang masuk zona orange, terkait wabah PMK ini.
Menurut data laporan yang masuk terkait PMK ini, ada 14 Ekor sapi mati, 4 ekor potong paksa dan 100 ekor sembuh. Sakit baru 585 ekor, kondisi sakit 4557 ekor, total sakit 5142 ekor, itu sesuai data masuk per 23/06/2022.
Untuk itu kita perintahkan seluruh jajaran melakukan monitoring secara cermat bersama unsur terkait, dalam rangka mencegah penyebaran dan bersama Dinas Peternakan melakukan upaya-upaya penyembuhan terhadap yang sakit, pantau terus perkembangannya dilapangan. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)