JEMBER - Seorang lulusan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Mandiri yang diselenggarakan PT. Aksara Solopos membuka workshop Dasar-Dasar Jurnalistik. Workshop tersebut ditujukan bagi personil Batalyon Infanteri Raider 509/ Balawara Yudha yang ditugaskan di bagian Penerangan.
Sigit Priyono Azeta, lulusan UKW Mandiri Gelombang III, dipercaya membuka kelas workshop oleh Komandan Batalyon (Danyon) untuk memberikan materi bagi personil Pers Yonif Raider 509. Danyon ingin mereka memiliki keterampilan dan keahlian membuat berita yang sesuai standar dan kaidah jurnalistik.
Sigit katakan, "Workshop ini akan berlangsung selama tiga hari. Hari pertama berisi teori tentang pengertian berita dan dasar-dasar jurnalistik", Senin (8/3/2021).
Materi yang diberikan, lanjut Sigit, sedikit berbeda dengan materi bagi jurnalis pada umumnya. Tetapi pengertian dasar tentang sebuah berita dan jurnalistik berlaku bagi siapapun.
"Kita tahu pesertanya adalah personil TNI aktif di Batalyon sehingga ada batasan-batasan yang perlu digarisbawahi, " kata alumni dari kelompok IV itu.
Selama ini peserta belum pernah mendapatkan wawasan tentang teori dasar jurnalistik sehingga sangat antusias mengikuti materi demi materi.
Wartawan Indonesia Satu itu memberikan 6 materi diantaranya, pengertian jurnalistik, pengertian atau perbedaan berita dengan hoax, jenis berita, unsur berita, nilai berita, dan bahasa jurnalistik.
Pemateri menyediakan ruang tanya jawab bagi peserta sehingga suasana menjadi hidup. Pertanyaannya seputar pemberitaan di media massa termasuk di media sosial (medsos).
Ada lima peserta diantaranya, Letda Inf Andry Putranto (ki A), Pratu Aziz (ki A), Prada Yoga (ki A), Serda Paulus Niko (ki B), Pratu Martinus (ki B), Kopda Rico (ki Bant).
Sigit menambahkan keterangannya, ada dua sesi tatap muka lagi yang materinya lebih banyak ke arah ketrampilan menulis berita. Sesi pertama berlangsung satu setengah jam dimulai pukul 08:30.
Di bagian lain Danyon 509, Letkol Inf Syafrinaldi, SE., mengatakan ingin meningkatkan sumber daya personil.
"Kita ingin mereka punya ketrampilan menulis yang baik dan enak dibaca sehingga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, " kata Syafrinaldi.
Danyon telah berpesan agar workshop diselenggarakan dengan protokol kesehatan untuk menghindari resiko penularan Covid-19. (Siswandi)