JEMBER - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr. Lilik Lailiyah menjelasakan dalam jumpa pers yang digelar pada Senin sore (01/112031) yang berlangsung di Ruang Prajamukti Kantor Pemkab Jember.
Beredar sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Kabupaten Jember maduk 20 daerah tertinggi di Indonesia pasien terinfeksi Covid-19.
Baca juga:
Kemendagri Bantah Tito Positif Covid-19
|
“Saya menegaskan informasi tersebut hoaks, tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi saat ini di Jember, ” ungkap Plt. Kadinkes Jember dr. Lilik.
Faktanya, informasi tersebut adalah tidak benar dan bukan berasal dari sumber kredibel. dr. Lilik memastikan kabar tersebut adalah hoaks.Ia mengataikan kondisi persebaran kasus Covid-19 di Jember sangat rendah.
Dijelaskan oleh dr. Lilik bahwa kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kurang dari 5 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.
“Untuk rawat inap kasus Covid-19 juga kurang dari 5 pasien Covid-19 per 100 ribu penduduk per minggu, kasus kematian juga sama kurang dari 5 kematian per 100 ribu penduduk perminggu, ” kata dr. Lilik merincikan.
Demikian juga dengan BOR (Bed Opportunity Rate) terpakai kurang dari 2 persen.
Dia menegaskan, yang kurang dari Jember yaitu capaian vaksinasi yang menyebabkan Kabupaten Jember masih ditetapkan level 3.
Capaian vaksinasi warga Jember sampai saat ini, untuk dosis 1 mencapai 44, 18 persen.
dr. Lilik meminta warga Jember mengambil sisi positif kabar hoaks yang beredar tersebut, dia mengajak warga Jember untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap persebaran Covid-19 dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
dr. Lilik mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk yang belum vaksinasi supaya segera mengikuti vaksinasi supaya Kabupaten Jember kembali level 1 bahkan bisa new normal.
Kadinkes mengajak semua pihak bersama-sama menangani pandemi dengan bergotong-royong, bersatu-padu. (Narno).