JEMBER - Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto menjadi salah satu pemateri Program Literasi Nasional sebagai tindak lanjut mengenai percepatan transformasi digital nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI melalui zoom meeting, Selasa (22/06/2021).
Peluncuran program tersebut akan menandai pelaksanaan kelas literasi digital secara simultan di 514 kabupaten dan kota.
Program literasi digital dengan slogan “Indonesia Makin Cakap Digital” ini merupakan langkah Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan talenta digital untuk kemajuan Indonesia ke depan.
Dalam sesi literasi digital bertajuk “Dampak Positif Bermedia Sosial” tersebut, ada 4 narasumber menyampaikan materi mengenai Cakap Bermedia Digital, Etika Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital dan Budaya Bermedia Digital, sementara Bupati Jember Hendy Siswanto bertindak sebagai Key Opinion Leader.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jember Hendy menyampaikan langkahnya mewujudkan Kabupaten Jember menjadi kota pintar atau smart city dengan slogan Wes Wayahe Jember Jember Bangkit dan Cakap Digital.
Bupati Hendy akan mengawali langkahnya dengan membentuk desa pintar atau smart village.
“Kalau desanya pintar, maka kotanya pun juga pintar. Nah di sini kami mengawali dengan penyelenggaraan pemerintah dengan pemanfaatan digital atau e-Governance dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Jember, ” jelas Bupati Hendy.
Adapun program yang dibangun dalam e-Gov. Pemkab Jember di antaranya pertama, Jember Satu Data dimana semua data di dalam pemerintahan Kab. Jember Terintegrasi jadi satu, baik secara sistem maupun aplikasinya.
Kedua, Smart Governance akan membangun sistem pemerintahan yang terintegrasi baik secara sistem maupun kinerja sehingga dapat mempermudah pelayanan dan pengawasan kinerja pmerintahan.
“Ada 6 aspek smart city di antaranya smart living, smart economy, smart branding, smart environment, smart society dan smart governance, ” urainya.
Untuk mewujudkan ini semua, Bupati Hendy mengundang seluruh pegiat IT, akademisi, masyarakat umum serta sektor swasta untuk berkolaborasi.
Acara literasi digital tersebut terselenggara sukses dan diikuti oleh 1000 lebih peserta.
Tujuan penyelenggaraan program tersebut yakni guna membekali warganet dalam berinteraksi di ruang digital baik dari segi etika, kemampuan, keamanan dan budaya digital. (Narno)